12 Mitos Malam Pertama
Pada umumnya,pengantin baru menganggap Malam Pertama (MP) adalah saat yg mendebarkan. Bagi sebagian orang,penyebab debaran jantung ini karena MP dianggap sebagai saat-saat yg menakutkan. Namun sebaliknya,sebagian yg lain justru berdebar karna merasa akan memiliki pengalaman indah seperti yg pernah ia lihat di film atau baca di novel,buku. Padahal,tak jarang anggapan tentang MP yg dimiliki calon pengantin tergolong keliru,sehingga beredar mitos-mitos di kalangan masarakat. Munculnya mitos ini. Karna minimnya pengetahuan calon pengantin,terutama tentang seks. Berikut ini adalah mitos-mitos tentang malam pertama yg sering beredar.
Bernarkah malam pertama selalu menjadi malam paling ''menegangkan'' bagi pengantin baru? Agar tak lagi memiliki pandangan keliru dan malam pertama menjadi malam yg berkesan,simak jawaban mitos-mitos seputar malam pertama di bawah ini.
1. Mitos: selalu menyakitkan.
Pikiran ini biasanya menghantui kaum perempuan. Biasanya ini terjadi karna ia sudah lebih dulu khawatir vaginanya tak mampu menampung penis yg besar akibat ereksi.
Fakta: ini anggapan salah.
Hubungan seks yg pertama kali dilakukan,tak selalu menimbulkan rasa sakit bila yg bersangkutan sudah mempelajari seksualitas sebelum menikah. Rasa sakit yg dialami,biasanya terjadi karna respon seksual belum terjadi secara sempurna padanya. Vagina masih terlalu kencang,sehingga belum siap menerima penetrasi. Ketika ada rangsangan,respon seksual akan muncul berupa ereksi pada pria,dan pada perempuan terjadi perlendiran serta pelunakan vagina. Bila vagina belum melunak tapi sudah dipenetrasi,akan timbul rasa sakit pada perempuan. Inihal yg menimbulkan rasa trauma. Selain itu,pemaksaan seperti ini bisa membuat mulut rahim pecah.
2. Mitos: penentu keberhasilan.
MP sering dianggap sebagai penentu keberhasilan dalam berhubungan seks selanjutnya. Ketika timbul kekecewaan,misalnya karna adanya pengalaman buruk saat MP,biasanya memang memengaruhi perasaan saat hubungan seks berikutnya. Pengalaman buruk ini antara lain,ejakulasi dini (ED) atau sakit yg dialami perempuan saat penetrasi. Bisa jadi,pengalaman ini akan kembali terbayang saat berhubungan seks berikutnya,sama halnya bila ternyata hubungan seks pertama itu berjalan menyenangkan.
Fakta: MP bukan lah penentu keberhasilan dalam hubungan seks selanjutnya.
3. Mitos: ED selalu terjadi saat MP.
Fakta: ED tidak selalu terjadi saat MP.
ED terjadi akibat gairah yg terlalu tinggi dan foreplay yg kurang. Padahal sebetulnya,gairah ini bisa dikendalikan. Bila pengetahuan seksualitas yg dimiliki suami tidak memadai,ED bisa saja terjadi. Ini wajar terjadi,dan bukan pertanda buruk .
4. Mitos: sehebat adegan film biru.
Film biru memang banyak memberi kesan berhubungan seks yg indah,heboh,bisa penetrasi dengan foreplay singkat,atau bahkan tanpa foreplay,dan bisa penetrasi dalam waktu lama.
Fakta: tidak selalu sehebat seperti adegan film biru.
Berlajar seks dari film biru bahkan tidak dianjurkan,karena adegan yg tampak di sana tidak runut. Itu bukan pembelajaran seks yg baik. Sebab,masing-masing pihak butuh ketenaan,belaian yg tidak terburu-buru,dan penyelesaian psikologi yg baik. Apalagi,perempuan penuh dengan perasaan. Ada kalanya,sebelum berhubungan,sebagian perempuan ingin ngobrol dulu atau dibelai untuk merangsang dirinya. Perlu diketahui,respon seksual yg baik pada wanita harus lengkap,dan ini butuh waktu lama,yaitu sekitar 30 menit.
5. Mitos: seks di film biru adalah ideal.
Fakta: anggapan ini bisa menyesatkan.
Sebab,adegan yg tampak di film biru kebanyakan hanya rekaan saja. Apabila,bila suami menganggap ukuran penis yg ideal adalah yg besar seperti yg tampak di film biru. Kebanyakan,film biru diperankan orang-orang barat yg notabene bertubuh tinggi besar,sehingga ukuran penisnya pun lebih besar,dibanding orang indonesia yg memiliki ukuran tubuh lebih kecil. Sebiknya,menurut pri9 rimbo bujang gooo!!!,sebelum menonton film biru,pasangan pengantin baru sudah memiliki pengetahuan yg cukup mengenai seks. Sehingga,mereka bisa lebih bijak dalam menyikapi adegan yg disuguhkan,dan kemudian bisa memilah hal-hal yg baik.
6. Mitos: penis besar,istri puas.
Tak sedikit suami yg merasa khawatir tidak bisa memuaskan istrinya karna memiliki penis kecil. Ia lalu menganggap,istrinya baru akan puas jika penis pasangannya berukuran besar .
Fakta: bukan ukuran besar kecilnya penis yg bisa memuaskan pasangan.
Melainkan,kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik,bukan tak mungkin justru ED terjadi.
7. Mitos: selalu nikmat.
Sebelum menikah,banyak orang menganggap seks sebagai sesuatu yg nikmat,sehingga membayangkan MP pasti akan dilewati dengan indah dan nikmat bersama pasangan.
Fakta: apesnya,tak sedikit pula yg kecewa.
Sebab,ternyata keindahan yg dibayangkannya tak terjadidi malam pertama. Penyebabnya,karen pasangan pengantin baru tidak memahami seksualitas secara benar. Padahal,jika mengetahuinya,seks pasti akan terasa nikmat. Namun sayangnya,menurut rimbo bujang gooo,masyarakat indonesia tergolong malas belajar secara otodidak,termasuk soal seks. Oleh karena tidak menikmati itulah,banyak pasangan yg frequensi berhubungan intimnya makin lama makin berkurang. Apalagi,bila suaminya egois karena hanya memikirkan kenikmatannya sendiri,tidak peduli perasaan pasangannya. Sedangkan istri,karena merasa sakit tiap kali penetrasi,sering mencari alasan agar tidak perlu melayani suaminya .
8. Mitos: Darah perawan.
Artinya,istri dianggap masih perawan bila saat berhubungan seks pertama kali,mengeluarkan darah dari vagina. Namun,bila tidak mengeluarkan darah,dianggap sudah tidak perawan atau pernah melakukan hubungan seks sebelumnya.
Fakta: mitos ini sangat menyesatkan !
Anggapan ini membuat banyak istri khawatir bila tidak mengeluarkan darah saat MP, dan bisa menimbulkan kecurigaan pada suaminya . Padahal,ketika dia mendapatkan respon seksualitas yg sempurna,praktis semua organ reproduksinya menjadi,bukan tidak mungkin selaput dara (hymen) istri tetap utuh,bahkan sampai menjelang melahirkan.
9. Mitos: tak puas=gagal.
Fakta: idealnya,saat berhubungan seks kedua belah pihak bisa menikmati dirinya dan pasangannya.
Namun,pada kenyataannya,saat melewati MP pengantin baru justru lebih banyak yg gagal melakukannya. Mereka tidak selalu langsung sukses melakukan hubungan seks akibat pengetahuan seksualitas yg minim. Umumnya,mereka menimati hubungan seks yg baik justru setelah berhari-hari mencoba,yaitu setelah 10-14 hari menikah.sebetulnya,hal ini tidak boleh terjadi. Tetapi,karena orang indonesia jarang yg mau belajar soal seksualitas,situasi seterti ini akhirnya dianggap wajar saja terjadi .
10. Mitos: menyobek selaput dara pertanda keberhasilan.
Fakta: ini anggapan yg salah dan tidak saling berhubungan.
Belum tentu selaput dara bisa sobek saat MP. Menurut pri9 rimbo bujang gooo!!!,justru menyobek selaput dara saat MP merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya,sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi .
11. Mitos: harus minum obat kuat.
Fakta: anggapan yg salah.
Obat-obat pendukung kegiatan seksual tidak dianjurkan untuk dikosumsi bila yg bersangkutan tidak memerlukannya. Jika saat MP,yg notabene untuk pertama kalinya pasangan pengantin baru melakukan hubungan seks,suami sudah mengonsumsi obat ini,bisa jadi secara psikologis suami sebetulnya merasa tidak siap,atau tidak mampu melakukannya.
12. Mitos: daging kambing meningkatkan gairah.
Fakta: ini mitos yg sering tersiar di masyarakat !
Yang benar,bukan daging kambing yang membuat gairah seks meningkat,melainkan bumbu-bumbu yg berasal dari rempah-rempah yg menyertainya ketika daging kambing itu dimasak..
12 Mitos Malam Pertama
09.01
Priy
0 komentar:
Posting Komentar
mohon tinggalkan komen....plisssse