Facebook

Selamat Datang Di Blognya Dimas Taji Anggoro Rimbo Bujang Gooo!!!!!!! Terima Kasih Telah Mengunjungi Blognya Dimas Taji Anggoro Rimbo Bujang Gooo!!!!!!!

.

Pengusaha membatasi karna krisis Global

Pengusaha Membatasi Ekspansi karna adanya krisis global
Jambi,Pelaku bisnis properti di Jambi mulai membatasi langkah ekspansi akibat krisis ekonomi yang membatasi permodalan kalangan pengusaha. Hal itu terlihat dari jumlah rumah yang dibangun anggota Real Estat Indonesia dan Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia yang stagnan hanya 6.000 unit.
Wakil Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi) Provinsi Jambi Lexzie J Moear mengatakan, pembangunan perumahan pada 2009 diprediksi stagnan.
”Tahun lalu kami dapat membangun 6.000 unit rumah, tetapi tahun ini kami perkirakan sulit meningkat,Menurutnya, kalangan pengembang khawatir bahwa perbankan akan cenderung mengerem penyaluran kredit perumahan. Ini disebabkan kondisi perekonomian global yang sulit.
Jatuhnya harga karet dan sawit membuat bank memperketat kredit bagi konsumen non-PNS. Kekhawatiran ini didasarkan pada melemahnya kemampuan sebagian besar konsumen dari kalangan petani sawit dan karet.
Padahal, menurut Lexzie, pangsa pasar terbesar untuk usaha properti berasal dari kalangan non-PNS. ”Pengembang akan membatasi ekspansi sampai pendapatan konsumen stabil,” kata Lexzie.
Tahun ini pembangunan diprioritaskan di Kota Jambi dan Kabupaten Bungo. Kedua daerah tersebut memiliki tingkat urbanisasi tinggi, di samping sebagai daerah yang berpotensi cepat berkembang.
Namun, bank selaku mitra pengembang tetap selektif terhadap rencana pengembangan perumahan. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi dampak kerugian akibat rumah yang telah dibangun tidak dilirik konsumen.
Ketua Bidang Pengembangan Wilayah Real Estat Indonesia Jambi pri9, mengatakan hal serupa. Pembangunan perumahan diperkirakan tidak meningkat, tetapi hanya akan stabil seperti tahun lalu.
Menurutnya, untuk kategori rumah sederhana sehat, tidak masalah karena ada subsidi pemerintah. Namun, pembatasan akan lebih banyak dilakukan untuk pembangunan rumah tipe yang lebih besar.
Ia melanjutkan, kalangan pengembang akan lebih realistis, mengingat perbankan sulit ditebak dalam penyaluran kredit meski saat ini kondisi likuiditas perbankan cukup baik. Pada kondisi ekonomi sulit seperti sekarang, hanya pengembang konservatif yang lebih dapat bertahan.
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan komen....plisssse

Facebook

 
Powered by Blogger